Listrik Indonesia | Listrik Indonesia | Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melaporkan progres penyerapan anggaran KESDM hingga 10 November 2025, telah mencapai 31,12 persen dari total pagu sebesar Rp14,107 triliun. Hal tersebut ia ungkapkan dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi XII DPR RI yang digelar di Jakarta pada beberapa waktu yang lalu, dikutip pada Kamis (13/11/2025).
Bahlil menuturkan, Kementerian ESDM menargetkan penyerapan anggaran dapat mencapai 91,68 persen hingga akhir tahun. Menurutnya, percepatan realisasi belanja negara akan difokuskan pada program-program strategis yang berdampak langsung pada masyarakat.
“Dalam perjalanan waktu, kita mendapat anggaran tambahan di bulan Agustus. Untuk membiayai beberapa program-program strategis. Di dalamnya adalah listrik desa, kemudian pipa, dan untuk membangun listrik gratis (BPBL), dan kita juga membangun jargas (jaringan gas),” ujar Bahlil.
Selain membahas serapan anggaran, Bahlil juga menyampaikan capaian Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor ESDM yang telah mencapai Rp200,66 triliun per 10 November 2025. Jumlah tersebut setara dengan 78,74 persen dari target APBN 2025 yang sebesar Rp254,83 triliun.
Kinerja positif juga terlihat dari subsektor minyak dan gas bumi (migas), di mana produksi minyak (termasuk kondensat) tercatat meningkat 4,94 persen menjadi 605,5 ribu barel per hari dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024.
“Saya laporkan, Insya Allah target PNBP ini bisa tercapai sampai dengan 31 Desember, mudah-mudahan (jumlahnya) bisa lebih. Sekalipun kita tahu bahwa harga komoditas sekarang lagi turun,” ujar Bahlil menambahkan.
Pemerintah menilai capaian tersebut menunjukkan upaya konsisten dalam menjaga stabilitas penerimaan negara di sektor energi, meski dihadapkan pada dinamika harga komoditas global. Di sisi lain, optimalisasi serapan anggaran diharapkan dapat mempercepat realisasi program energi berkeadilan, seperti perluasan akses listrik dan pembangunan infrastruktur gas bagi masyarakat.
.jpg)
